Chindo Culture

Podcast Chindo Culture Membahas Capgomeh Dan imlek? Kira kira apa aja ya yang di bahas

Ni Hao Guys Wah Kita ketemu lagi nih Gimana kabar nya baik kan? pasti nya baik dong, kira kira Di blog ini kita mau bahas apa lagi ya... Pasti penasaran kan, nah Tanpa basa basi Kita masuk ke konten ke 3 Dalam blog ini kita chindo culture bakal bahas tentang isi Konten Podcast kita nihh DImana di dalam nya ada membahas budaya Imlek Dan cap go meh, Wah kira kira apasi itu budaya imlek dan budaya Cap go meh? Pasti pada penasaran kan.. Yuk Kita langsung aja Bahas Budaya imlek dan budaya Cap go meh!.




Asal-usul perayaan Imlek.

 Imlek adalah tradisi yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Mulanya, tahun baru Imlek merupakan perayaan petani di China untuk menyambut pergantian musim dingin ke musim semi. Kala itu, momen tersebut lebih dikenal sebagai Festival Musim Semi atau Sin Cia, yang berlangsung dari tanggal 1 bulan pertama hingga tanggal 15 bulan pertama. Perhitungan penanggalan Imlek sendiri awalnya berdasarkan bulan mengelilingi bumi (lunar calendar). Biasanya perayaan imlek dirayakan dengan makan besar dan kumpul bersama keluarga.

 Tujuan Perayaan Imlek.

Dalam merayakan hari raya Imlek, kebiasaan serta tradisi yang ada di masyarakat sangat spesifik serta sangat bervariasi di berbagai daerah. Namun sejatinya, perayaan hari Imlek juga merupakan perayaan besar yang juga dapat dirasakan oleh berbagai elemen.Gak sekadar menyatukan, momen ini berperan untuk mengenang para leluhur serta menguatkan iman di dalam doa bersama demi menapaki kemakmuran menuju tahun baru. Sebagian besar acara pun diperingati dengan berkumpul untuk melakukan makan malam tahunan bersama.

Kisah Dibalik Perayaan Imlek.

Sama halnya dengan festival tradisional di China, Tahun Baru Imlek juga penuh cerita serta mitos. Salah satu yang paling populer yaitu mengenai binatang mitos yang disebut Nian.Mitos binatang Nian diceritakan akan muncul pada hari pertama tahun baru. Nian juga kerap memakan tanaman, ternak, serta anak-anak. Maka dari itu, penduduk desa akan meletakkan persembahan yang ada di depan rumah mereka demi melindungi keluarga dari serangan binatang buas.

Konon menurut cerita, seorang pria tua mengetahui bahwa Nian akan takut dengan suara keras atau petasan serta warna merah. Oleh karenanya, saat perayaan Imlek, orang-orang akan meletakkan lentera merah dan gulungan merah di jendela demi mencegah Nian masuk.Itulah sebabnya pada perayaan Imlek banyak didominasi warna merah sebagai simbol untuk mengusir roh jahat, nasib buruk serta terhindar dari bahaya Nian.

Nah selanjutnya kita bakal bahas Budaya cap go meh nih apa si itu cap go meh


Apa itu Cap Go Meh.

Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien dimana “Cap Go” berarti angka 15 dan “Meh” berarti malam. Jadi, dapat didefinisikan Cap Go Meh adalah festival yang dilaksanakan pada tanggal 15 malam, tepat 15 hari setelah tahun baru Imlek yaitu tanggal 1 berdasarkan kalender Lunar. Mengapa Cap Go Meh dirayakan 15 hari setelah Imlek? Karena Cap Go Meh merupakan bagian penutup dari perayaan tahun baru Imlek yang tepat pada bulan purnama pertama diawal tahun.

Cap Go Meh berasal dari tradisi Tionghoa yang disebut Yuan Xiao Jie (元宵) yang berarti Festival Lampion/Lentera. Konon sejarahnya, Cap Go Meh merupakan upacara penghormatan  kepada  Dewa tertinggi pada Dinasti Han yaitu “Thai Yi” oleh Biksu Buddha dengan membawa sejumlah lentera sebagai ritual pada 206 Sebelum Masehi. Perayaan ini hanya digelar khusus untuk Dinasti saja hingga waktu dimana Dinasti ini berakhir barulah perayaan ini dilakukan secara terbuka.

Sejarah Cap Go Meh.

Tradisi Cap Go Meh sudah ada sejak era Dinasti Han di abad 2 M. Tradisi ini kemudian terbawa ke Indonesia lewat akulturasi dari masyarakat Tionghoa peranakan.

Perayaan cap go meh secara harfiah adalah perayaan pada malam ke-15 dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek (Sincia).

·       Sejarah Cap Go Meh: Asal Istilah
Menilik sejarah Cap Go Meh, istilah Cap Go Meh berasal dari dialek bahasa Hokkian yang berarti malam ke-15. Cap Go Meh lebih populer di Indonesia, Singapura dan Malaysia.

Sedangkan di China Sendiri, Cap Go Meh adalah puncak perayaan Tahun Baru Imlek. Oleh Karena itu, perayaannya lebih bersifat sosial dan 'pesta rakyat'. Contohnya seperti kegiatan berpawai, arak-arakan pertunjukan barongsai di jalan hingga menyalakan lampion sebagai dekorasi kota.

·       Sejarah Cap Go Meh: Tradisi Makan Bersama
Selain pesta rakyat dengan lampion, Cap Go Meh atau yang dikenal di China dengan Festival Yuan Xiao Festival, juga dirayakan di lingkungan keluarga dengan tradisi makan bersama.

Makanan khasnya adalah Yuan Ziao (bahasa Mandarin) atau ronde. Ronde adalah bola-bola yang terbuat dari beras ketan dan dimakan bersama kuah gula dan rempah-rempah.

·       Sejarah Cap Go Meh: Tentang Lontong Cap Go Meh
Lontong Cap Go Meh adalah salah satu hidangan yang kerap dimakan di Indonesia saat Cap Go Meh. Dikutip dari situs Pemkot Jakarta Pusat, lontong Cap Go Meh dapat dibilang sebagai adaptasi peranakan Tionghoa Indonesia terhadap masakan Indonesia.

Lontong Cap Go Meh memiliki arti tersendiri bagi etnis Tionghoa di Indonesia dan dianggap spesial dan pembawa keberuntungan. Bentuk lontong yang panjang dianggap melambangkan panjang umur. Sementara telur melambangkan keberuntungan, dan santan yang dibumbui kuah kunyit berwarna keemasan melambangkan emas dan keberuntungan.

Warna kuning keemasan pada lontong ini dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan yang tentunya seperti perayaan Imlek, warna emas atau kuning merupakan warna keberuntungan.

Dengan menghidangkan dan memakan lontong Cap Go Meh pada Hari Raya Imlek, dipercaya oleh masyarakat Tionghoa akan mendapatkan keberuntungan, rezeki, dan kemakmuran.

Unsur- Unsur Cap Go Meh.

1. Pawai Naga

Bila mendengar Cap Go Meh sudah pasti identik dengan naga. Naga pada festival ini sejatinya akan diarak bersama-sama dengan komunitas yang lain. Setelah acara selesai biasanya naga akan dibakar sebagai lambang tolak bala.



3. Barongsai.

 

Tidak hanya naga, Cap Go Meh juga identik dengan pertunjukan barongsai karena dipercaya barongsai adalah pembawa keberuntungan, kebahagiaan, kesejahteraan, dan dapat menghilangkan hal buruk.

 

3. Pawai Tatung.

 

Tatung adalah salah satu part yang paling ditungu-tunggu dalam perayaan Cap Go Meh. Tatung ini hanya bisa dilakukan oleh orang khusus yang dipercaiyai oleh Dewa, Dewi, atau Datuk untuk dirasuki tubuhnya. Sama hal nya dengan pawai Naga dan barongsai, pawai Tatung ini dipercaya untuk menolak hal buruk dan mencuci jalan dari roh jahat.




4. Makan Lomtong cap go meh

Dalam memperingati Cap Go Meh, biasanya masyarakat Tionghoa di Indonesia menghabiskan waktu dengan berkumpul dan makan lontong Cap Go Meh. Ada cara khusus yang harus dilakukan dalam menyajikan lontong Cap Go Meh saat perayaan.
Saat menyajikan lontong Cap Go Meh, piring yang menjadi wadah harus terisi penuh,
menjulang tinggi, dengan berbagai lauk dan kuah yang melimpah. Hal ini dipercaya menandakan doa dan harapan untuk rezeki yang melimpah.


Lontong cap go meh

Nah gimana guys seru ga kalian ikutin konten konten kita Pasti nya seru dong, nah mungkin hanya itu saja yang bisa kita sajikan dalam blog ini Tapi jangan berkecil hati karna Akan ada blog selanjutnya yang bakal bahas Tentang budaya budaya Tiong hoa yang tidak kalah menarik, makanya Stay tune terus ya di konten konten kami berikut nya Jangan lupa baca blog kita,Instagram kita dan pasti nya youtube kita, Sekita dari kami Terimakasih

Leonard figo 2154190028

Ryan budiawan 2154190011

Muhammad Ghozi Dzakwan 2154190014


No comments:

Post a Comment