Chindo Culture

 Vlog Kecileungsi Ngeliat Keseruan atraksi barongsai Serta melihat lihat kelenteng tertua di Cileungsi.

Ni Hao Guys, gimana kabar kalian semua? Semoga baik- baik aja ya! Perkenalkan, kami dari Chindo Culture akan membahas konten perjalana vlog kami. Kami ingin berbagi pengalaman kepada kalian etika kami menjalankan vlog kami di Cileungsi.

Kegiatan awal yaitu kami berdua (Ghozi dan Ryan) harus berjalan menuju ke halte Kampung Melayu untuk menaiki bus minu jurusan ke Cileungsi. Kami menunggu cukup lama karena memang bus tersebut terbilang jarang. Dalam perjalanan kami menunggu sembari mendengarkan musik dan mengambil video ala- ala cinematic untuk konten di vlognya. Perjalanan sampai ke Cileungsi dari Jakarta kurang lebbih memakan waktu kurang lebih hamper 2 jam.

Tiba di Cileungsi, kami berdua menghampiri sekaligus menaruh barang kami di rumah teman kami (Leo). Selang beberapa menit istirahat, kami langsung melanjutkan konten vlog sekaligus berkunjung ke salah satu kelenteng untuk mengambil footage video sekaligus melihat- lihat kelenteng tersebut. Bangunan dari kelenteng tersebut, cukup membuat kami kagum dan takjub. Nuansa merah serta banyak lukisan- lukisan mampu membuat kami mengapresiasi bangunan kelenteng tersebut. Kemegahan dari bangunan kelenteng yang kami kunjungi membuat kami betah, seakan ingin menghabiskan waktu di kelenteng seharian.

Siang harinya, kami menghampiri kelenteng di tempat yang berbeda yang masih 1 daerah di Cileungsi. Kelenteng ini merupakan salah satu kelenteng tertua di daerah Cileungsi. Bangunan dari kelennteng ini terlihat mirip denga kelenteng sebelumnya, namun memiliki cir khas sendiri seperti ukiran kaligrafi pada atap- atap kayu. Patung naga melingkar di piklar kelenteng, dan lainnya. Salah satu teman kami yaitu Leo juga melakukan sembahyang dalam kelenteng tersebut.

Sore harinya kita mengahmpiri salah satu pertunjukan barong yang terdapat di SMP Surya Kencana Cileungsi. Antusias penonton yang ramai membuat pertunjukan barongsai tersebut semakin meriah. Pemain barongsai juga memberikan pertunjukan yang maksimal dan mampu membuat mata penonton terus memperhatikannya. Tidak hanya itu, ita juga melakukan wawancara kepada penonton dan pemain barongnya untuk mengenal lebih jauh lagi antusias para penonton dan perjuangan pemain barongsai. Brongsai memaglah terkenal dan menjadi identik setiap perayaan Imlek. Mungkin banyak yang belum tahu ya, tapi kira- kira, apasih itu Barongsai?. Yuk kita simak.


Barongsai adalah tarian tradisional Cina dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa. Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama, tarian ini bisa ditelusuri pada Dinasti Chin sekitar abad ke tiga sebelum Masehi. Di Indonesia, pertunjukkan barongsai ramai dilakukan menjelang Tahun Baru China. Kesenian Barongsai mulai populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) pada 420-589 Masehi. Saat itu, pasukan Raja Song Wen kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan Raja Fan itu. Ternyata, upaya itu sukses hingga akhirnya barongsai melegenda.

Makna Barongsai

Dalam Feng Shui, barongsai memiliki beberapa arti yang dapat membuat tempat menjadi lebih baik, yaitu:

·       Menghilangkan energi negatif - suara yang nyaring dari drum dan gembrengan akan menyucikan atau membersihkan sebuah daerah/tempat yang chi/energi negatif dan jelek, menjadi energi yang baru dan bagus.

·       Mengusir roh halus yang tidak baik - kekuatan dari tarian dan keberadaan dari barongsai akan cukup untuk mengusir roh jahat keluar dari lokasi dan memastikan usaha yang dikerjakan akan lebih sukses.

·       Membawa keberuntungan - sebagai simbol kekuatan dan membawa keberuntungan dengan keberadaan barongsai.

 

 

Sejarah Tari Barongsai

Dalam budaya tradisional Cina, singa seperti halnya naga merupakan hewan yang hanya ada dalam mitos. Hewan-hewan semacam ini tidak pernah ada di daratan Cinta.

Sebelum Dinasti Han sekitar 202 SM sampai 220 M hanya ditemukan ada beberapa singa yang mampu mencapai Dataran Tengah di wilayah barat Cina kuno yang kini dikenal dengan nama Xinjiang. Singa-singa itu dipercaya muncul karena adanya perdagangan Jalur Sutra.

Saat itu, banyak orang yang menirukan gerakan singa di suatu pertunjukan. Tiruan penampilan inilah yang kemudian berkembang menjadi tari barongsai di periode tiga kerajaan pada tahun 220 M sampai 280 M. Tarian satu ini kemudian mendadak populer dengan munculnya agama Buddha pada Dinasti Utara dan Selatan di tahun 420 M – 589 M.

Tari barongsai juga dikenal sebagai tarian istana pada masa Dinasti Tang sekitar tahun 618 M – 907 M. Hingga kini, tari barongsai merupakan salah satu contoh budaya Cina yang berkembang pesat sampai menyebar ke seluruh dunia. Bahkan, ada banyak sekali klub-klub khusus tari barongsai yang selalu jadi sajian menarik, terutama di perayaan Tahun Baru Cina.

Ada juga ceita lain diaman tari barongsai berasal. Salah satu yang paling populer di kalangan masyarakat Tiongkok adalah kisah Nian yang berupa makhluk mengerikan di awal musim semi atau Tahun Baru Imlek untuk mengganggu manusia di muka bumi.  

Masyarakat kuno Tiongkok saat itu kerap melakukan berbagai hal untuk menakut-nakuti Nian, seperti bermain petasan dan kembang api hingga melakukan tari barongsai yang meriah.

Ada juga versi lain yang menceritakan asal-usul barongsai sebagai senjata untuk menakuti roh jahat yang dipercaya lebih ganas di awal Tahun Baru Imlek. Pasalnya, dewa-dewi sedang kembali ke kayangan untuk menghadap ke Kaisar Langit.

 

 


Fakta Unik Tari Barongsai

·        Nama dan Istilah Barongsai di Indonesia

Istilah barongsai yang sangat populer hanya dikenal di Indonesia. Di negara asalnya, tarian ini bernama Wu Shi yang secara internasional lebih dikenal dengan nama Lion Dance. Istilah barongsai merupakan hasil dari akulturasi antara budaya asli Indonesia dan Tiongkok.

Kata barong mengacu pada kesenian Indonesia, tepatnya tari Bali yang para penarinya menari menggunakan kostum, boneka atau topeng barong. Sementara kata sai berasal dari bahasa Hokkian yang berarti singa.

 

·       Jenis Tari Barongsai

Tari barongsai terdiri dari dua jenis utama, yaitu singa utara dan singa selatan. Singa utara memiliki surai ikal berkaki empat, sedangkan singa selatan yang bertanduk serta bersisik. Di Indonesia, singa utara biasa disebut dengan pekingsai. Ciri khasnya adalah berbulu lebat dan panjang dengan warna kuning serta merah.

 

Biasanya, singa utara dimainkan oleh dua singa dewasa berpita merah di kepalanya yang menggambarkan sebagai singa jantan. Sementara singa betina ditandai dengan adanya pita hijau atau terkadang bulu di kepalanya juga berwarna hijau.

 

Jenis lainnya adalah singa selatan yang dikenal sebagai barongsai. Diketahui, singa selatan lebih ekspresif dibandingkan singa utara. Umumnya, kerangka kepala singa selatan terbuat dari bambu yang ditempeli kertas lalu dilukis. Kemudian terdapat tambahan bulu dan hiasan lainnya.

 

Umumnya bulu yang digunakan untuk pembuatan barongsai adalah bulu berkualitas tinggi yang berasal dari bulu kelinci ataupun bulu domba. Namun demi mendapatkan harga yang lebih murah biasanya digunakan bulu sintetis. Bahkan di zaman modern seperti saat ini, kerangka barongsai dibuat dengan bahan rotan atau aluminium supaya harganya lebih terjangkau.

 

·       Instrumen Musik Pada Pertunjukan Barongsai

Bukan hanya warnanya, kemeriahan pertunjukan tari barongsai juga berasal dari musik yang mengiringinya. Secara umum, ada tiga instrumen musik utama dalam sebuah pertunjukan tari barongsai, yaitu gong, sambal, dan drum.

Suara yang berasal dari drum bertujuan memberikan arahan, penekanan, dan manuver gerakan dari tarian tersebut. Sementara alunan instrumennya menggambarkan emosi yang tersirat dari para barongsai.

Nah gimana guys seru ga baca Artikelkita Pasti nya seru dong, nah mungkin hanya itu saja yang bisa kita sajikan dalam blog ini Tapi jangan berkecil hati karna Akan ada blog selanjutnya yang bakal bahas Tentang budaya budaya Tiong hoa yang tidak kalah menarik, makanya Stay tune terus ya di konten konten kami berikut nya Jangan lupa buat baca baca blog kita,Lihat Instagram kita dan pasti nya youtube kita, Sekita dari kami Chindo culture Terimakasih

Leonard figo 2154190028

Ryan budiawan 2154190011

Muhammad Ghozi Dzakwan 2154190014


No comments:

Post a Comment